“Yang kami lakukan adalah memberikan instruksi pada sistem kekebalan tubuh untuk belajar menghancurkan virus HIV, yang tak bisa dilakukannya secara alami,” ungkap peneliti Felipe Gracia dari Barcelona University’s Hospital Clinic, seperti dilansir oleh NY Daily News (04/01).
Vaksin terapi ini adalah suntikan yang digunakan untuk merawat pasien yang telah terinfeksi virus HIV, namun tak bisa digunakan untuk mencegahnya. Suntikan ini aman dan sejauh ini menunjukkan hasil memuaskan pada pasien. Diketahui jumlah virus HIV pada pasien yang menjalani vaksin ini menurun drastis.
Meski begitu vaksin ini hanya bisa digunakan untuk sementara waktu.Efek vaksin diketahui menurun setelah penggunaan selama satu tahun. Setelah itu, pasien kembali pada terapi yang mereka dapatkan secara reguler.
Vaksin ini memberikan kesempatan pada pasien untuk hidup tanpa mengonsumsi banyak obat HIV AIDS seperti yang seharusnya. Meski hanya berlaKU sementara waktu, vaksin ini bisa membantu pasien menghemat biaya.
Peneliti mengklaim bahwa meski saat ini vaksin yang mereka temukan belum maksimal, namun penemuan ini membuka jalan untuk menemukan obat lain yang bisa mencegah dan menyembuhkan penderita HIV. (merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar