Nah, Catarina ternyata hingga saat ini masih perawan karena sang
pemenang lelang pria Jepang bernama Natsu belum mengambil "hadiah"-nya.
Catarina kini sedang menuju ke Australia, tetapi dia kini "terdampar" di
Bali sembari menunggu Pemerintah Australia mengabulkan permohonan
visanya.
Justin Sisely, pembuat film Australia yang mendokumentasikan
Catarina, berencana, hubungan seks Natsu dan Catarina akan dilakukan di
atas pesawat terbang yang akan membawa mereka dari Bali menuju Australia
untuk menghindari masalah hukum di Indonesia.
Awalnya, Catarina dijadwalkan kehilangan keperawanannya pada November
lalu. Namun, menurut juru bicara Justin Sisely, Frank Thorne, rencana
itu berubah karena beberapa hal.
"Perubahan ini menyesuaikan dengan perkembangan pembuatan dokumenter," kata Thorne kepada The
Huffington Post.
Huffington Post.
"Saat ini, semua proyek ditunda hingga tahun baru. Jadi, kami belum bisa banyak berkomentar saat ini," lanjut Thorne.
Jika visa Catarina dikabulkan Pemerintah Australia, proses produksi
dokumenter ini selanjutnya akan dilanjutkan di Negeri Kanguru.
"Setelah visa Catarina dikabulkan, kami akan melanjutkan proses
penyempurnaan dokumenter di Australia," kata Juston Sisely kepada
Huffington Post melalui surat elektroniik.
"Saya yakin sistem hukum Australia tidak berkeberatan dengan lelang
dan lain-lainnya. Itulah sebabnya mengapa proses selanjutnya kami
lakukan di sana," ujar Justin.
Jika dilanjutkan di Australia, proses dokumenter ini akan
menggagalkan upaya Jaksa Agung Brasil Joao Pedro de Saboia Bandeira de
Mello Filho untuk menyelidiki kasus lelang keperawanan ini. Jaksa Agung
Brasil curiga kasus ini tak lebih dari sebuah kasus penyelundupan
manusia.
0 komentar:
Posting Komentar